Kalau kita bicara mengenai sebuah bisnis, tentu kita perlu memikirkan secara matang-matang peluang dan resikonya.
Apapun bentuk bisnisnya, termasuk juga bisnis kue basah yang akan kita bahas resiko dan cara menyikapinya.
Pada kesempatan yang baik ini juga, izinkan saya untuk share insight-insight lainnya seputar usaha di bidang kue basah.
So, langsung saja kita simak bersama ulasan lengkapnya berikut ini.
Sumber Gambar ini dari Rumah Kue Ibu Wida
Contents
Sekilas Mengenai Kue Basah
Sebelum kita lanjut membahas mengenai resiko usaha kue basah, tentu ada baiknya untuk kita mengulas kue basah itu sendiri.
Kita bisa mengartikan kue basah sebagai suatu makanan ringan atau kudapan yang memiliki tekstur bagian luar yang lembut nan empuk.
Tekstur luarnya yang empuk ini menjadi pembeda dengan kue kering. Hal ini karena kandungan air yang terdapat dalam kue basah lebih banyak.
Masyarakat kita sangat familiar dengan kue basah, mereka menyebutnya sebagai jajanan pasar. Tidak salah, hal ini banyak kue-kue basah yang dijual di pasar-pasar tradisional.
Beberapa jenis kue basah yang terkenal di negeri ini antara lain adalah kue lapis, putu, kue cucur, nagasari, kue talam, buah mini, puding buah, dan yang lainnya.
Baca Juga : Penerapan Strategi Promosi yang Efektif Guna Produk Kue Basah
Resiko Bisnis Kue Basah
Setelah kita mengetahui sekilas mengenai kue basah, saatnya untuk kita juga mengetahui mengenai resiko-resiko dari bisnisnya.
Kalau kira merujuk kepada Kamu Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maka didapati pengertian resiko sebagai akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.
Sebagai seorang pengusaha tentu kita sadar bahwa selalu ada resiko dari setiap bisnis yang dijalankan. Namun kita perlu tahu agar resiko tersebut bisa diminimalisir bahkan kalau bisa dihilangkan.
Saya memiliki pemikiran bahwa resiko ini bisa kita ukur dari kelemahan dan juga ancaman yang terdapat dalam analisis SWOT.
Begitu juga dengan bisnis kue basah yang kelemahan-kelemahan dan ancaman-ancamannya bisa diukur dengan analisis SWOT tadi.
Berikut ini adalah resiko bisnis dari sisi produk:
- Produk kue basah tidak tahan lama dan mudah untuk basi.
- Harga bahan baku cenderung naik di waktu-waktu tertentu.
- Dibandingkan dengan makanan berat, kue itu kurang mengenyangkan.
- Terkadang bergantung pada musim dan perayaan tertentu.
Nah poin-poin berikut ini resiko dari sisi bisnisnya:
- Penjual kue basah sudah sangat banyak (begitu kompetitif).
- Produk kue basah begitu mudah untuk ditiru atau diduplikasi
- Anggapan sebagai masyarakat bahwa kue itu kurang sehat.
- Kue basah memiliki produk substitusi yang banyak di pasaran.
Baca Juga : 7 Cara Jitu Pemasaran Kue Basah Untuk Mendongkrak Penjualan
Bagaimana Cara Kita Menyikapi Resiko Bisnis Ini?
Sebelum ini, tentu saja perlu untuk kita memperhitungkan peluang-peluang bisnis yang ada dari kue basah ini.
Jika ternyata setelah dihitung-hitung resikonya jauh lebih besar, sebaiknya tinggalkan saja bisnis tersebut.
Namun jika ternyata setelah diperhitungkan resikonya jauh lebih kecil, kita harus sesegera mungkin untuk mengeksekusi bisnis tersebut.
Pada dasarnya setiap bisnis memiliki peluang dan resikonya masing-masing. Pada akhirnya kembali lagi ke kita mau menjalankannya apa tidak?