Beberapa waktu yang lalu saya melihat status dari coach Arisdiansah yang begitu menarik perhatian untuk dicerna dan juga dipahami.
Kira-kira statusnya seperti ini “salah satu yang harus terus ditumbuhkan adalah circle (akses pertemanan)”.
Tentunya saya sangat setuju dengan pernyataan belian dalam status Facebooknya, namun petuah ini nampaknya harus kita dalami lebih jauh lagi.
Sumber gambar dari screenshoot di Facebook
Contents
Mengapa Kita Harus Menambah Circle Pertemanan?
Jawabannya klise, karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, pertemanan sangatlah penting dalam hal ini.
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pertemanan bisa mempengaruhi diri ini dalam banyak hal seperti keuangan, karir, jabatan, dan yang lainnya.
Untuk itu, penting bagi kita sedari dini untuk menumbuhkan circle atau akses pertemanan yang kita miliki, semakin banyak semakin bagus.
Contohnya adalah kalau kita berdagang atau menjual produk, tentu pada awalnya kita menawarkan kepada orang-orang terdekat kita.
Misalnya saja kepada teman, baik itu yang ada di dunia nyata maupun di jagat internet raya seperti di Facebook, Instagram, Whatsapp, dll.
Tentunya kita berharap bahwa semakin banyak teman yang kita miliki akan berdampak kepada semakin banyak pula produk yang terjual.
Tentu saja ini memerlukan pembahasan tersendiri mengenai bagaimana cara kita dalam memasarkan produk kepada teman-teman dekat kita.
Tapi intinya, yang perlu kita garis bawahi adalah penting bagi kita untuk menumbuhkan circle alias akses pertemanan yang kita miliki.
Bagaimana Cara Menambah Akses Pertemanan?
Perlu untuk diketahui dulu bahwa teman-teman yang kita miliki itu ada di dua area yaitu offline dan juga online.
Untuk menambah circle di dunia nyata (offline) kita bisa ikut workshop, seminar, pelatihan, kursus, komunitas, dan semisalnya.
Namun hal ini bisa kita bilang “mahal” karena kita perlu untuk mengeluarkan lebih banyak waktu, energi, biaya dan lainnya.
Alternatif terbaik yang bisa kita lakukan untuk menambah teman adalah dengan aktif di sosial media seperti Facebook, LinkedIn dan lainnya.
Tentu saja metode ini jauh lebih “murah” dibandingkan pertemanan offline. Namun bounding atau kedekatannya tidak bisa mengalahkan yang offline.
Untuk di Facebook, kita bisa menambah pertemanan sampai 5.000 orang dan itu harus kita optimalkan sampai pertemanannya full.
Tentu tidak sampai disitu, kita juga harus aktif berinteraksi dengan like, komen, save, noted, dan inbox untuk menciptakan keakraban.
Kalau di LinkedIn kita bisa mengoptimalkan pertemanan dengan menambah hubungan sampai 30.000 connections. Tentu saja kita tidak bisa langsung full, optimalkan pengajuan pertemanan hingga 100 perminggunya.
Begitu juga dengan sosial media lainnya seperti Instagram, TikTok dan Youtube dimana kita harus aktif berinteraksi untuk merekatkan pertemanan.
Konsisten dan Lihat Apa yang Terjadi?
Berteman dan menjadikannya akrab bukan pekerjaan sesekali saja, namun harus kita lakukan secara terus menerus alias konsisten.
Seperti yang sebelumnya disebutkan bahwa kita harus mengoptimalkan pertemanan yang ada di sosmed sampai full.
Kebetulan saya membuat formula bagaimana kita bisa berteman akrab dengan 5.000 orang di Facebook dalam waktu 6 bulan dan alhamdulillah works!
Dengan wasilah ini kami (saya dan tim) bisa mengunjungi para pelaku bisnis dan mendapatkan banyak insight dari mereka.
Pada awalnya menang berteman di Facebook, namun kami mencoba untuk berinteraksi dan semakin akrab sehingga bisa mengunjungi mereka.
Mungkin kedepannya saya akan share siapa saja pengusaha yang kami kunjungi dan insight apa saja yang kami dapatkan.